Sebuah laporan resmi berbasis riset terpercaya yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (2018), menyebutkan bahwa Era Industri 4.0 berdampak terhadap pariwisata. Banyak peluang kerja yang sebelumnya exist di industri ini akan menurun (declining) di masa mendatang bahkan hilang sama sekali, sementara sejumlah pekerjaan baru akan bermunculan (emerging).
World Economic Forum (2018) menyampaikan rincian perihal tersebut sebagai berikut:

Sumber: Future of Job Survey 2018, World Economic Forum
Dari laporan di atas, terbaca kecendrungan bahwa sektor pariwisata di masa depan akan semakin banyak membutuhkan SDM unggul yang memiliki kemampuan manajerial berbasis Ilmu Terapan (Applied Sciences). Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata di Indonesia.
Untuk menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan tersebut, Program Pascasarjana (S2) Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Politeknik Pariwisata Medan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menguasai beragam strategi perencanaan dan pengembangan pariwisata dalam konteks destinasi pariwisata, bisnis hospitaliti, bisnis perjalanan serta MICE dan event. Penguasaan bidang perencanaan dan pengembangan pariwisata tersebut diaplikasikan secara adaptif pada model pengembangan pasar, manajemen produk, dan keahlian spesifik lain yang dipilih untuk dikembangkan saat perkuliahan. Program Pascasarjana Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata ini dirancang untuk mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin industri pariwisata dan institusi kepariwisataan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 8 (Magister Terapan).
Sesuai nomenklatur yang berlaku, desain kurikulum program ini berbasis pada ilmu terapan, dengan komposisi 35% teori dan 65% praktik. Izin pembukaan program Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata ini telah dikeluarkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 67/M/2020.